Selama menjadi alutsista di jajaran TNI AU, F-86 Sabre selain menjadi pesawat yang menghantar para pilot untuk menjadi penerbang pesawat tempur moderen juga berhasil menciptakan sejarah penerbangan tersendiri. Tapi setelah puma tugas, sejumlah F-86 TNT AU itu pun di grounded. Sebagian dipajang di sejurnlah tempat sebagai museum dan sebagian lagi dibeli oleh perusahaan Aero Trader dari AS. Tak semua F-86 yang dipajang sebagai museum terawat baik demikian juga yang dibawa ke AS. Sebagai saksi sejarah penerbangan TNI AU, F-86 yang difungsikan sebagai museum seharusnya dirawat dengan sebaik-baiknya. Read the rest of this entry »
F-86, Sabre, Salah Satu Pionir Pesawat Modern
April 23, 2011Di dunia ini hanya ada 112 unit pesawat F-86 Avon Sabre, 23 di antaranya berada di Indonesia pasca dihibahkannya jenis pesawat ini kepada TNI AU pada awal tahun 1973. Keduapuluh tiga pesawat datang dalam program yang disebut Garuda Bangkit yaitu mendatangkan 18 unit pesawat F-86 Avon Sabre datang pada tahun 1973 dalam dua gelombang pengiriman dan lima unit F-86 datang pada medio 1976 dari TUDM (Tentara Udara Diraja Malaysia) yang tadinya dioperasikan oleh Skadron Udara-11 bermarkas di Butterworth. Read the rest of this entry »
Era 1970-an, Kembali ke Blok Barat
April 23, 2011Era 1970 merupakan tahun paceklik buat kekuatan udara pasca dikandangkannya pesawat Blok Timur yang menggetarkan dunia. Di era itu TNI AU hanya mempunyai jenis pesawat angkut, latih, dan heli serta beberapa pesawat tempur tanpa gigi selain OV-10F yang datang di akhir tahun 1976. Berikut tuturan penulis sesuai pengalaman sebagai pilot muda di Skadron Udara 11 dan 14.
Sebuah angkatan udara dengan sederetan pesawat pengebom jarak jauh Tu-16, dua di antaranya berkemampuan recce, puluhan pesawat tempur terbaik MiG mulai dari jenis varian 15, 17, 19 dan 21, pengebom taktis 11-28, setengah lusin helikopter terbesar di dunia jenis Mi-6 selain puluhan varian Mi-4 serta pesawat angkut jarak jauh An-12 dan puluhan angkut taktis 11-14 satu di antaranya diberi nama Dolok Martimbang sebagai pesawat Air Force One, menjadikan Indonesia mempunyai kekuatan udara terbesar bukan hanya di Asia tetapi di belahan Bumi Selatan. Read the rest of this entry »
Kapten Gunadi Gugur di MiG-17
April 17, 2011Siang itu tanggal 29 Juni 1962 di Lanud Letfuan, semua penerhang dan kru sudah siap di kokpit masing-masing untuk melakukan penerbangan operasi. Tiba-tiba di ujung landasan terlihat asap hitam mengepul ke udara, sedangkan tadi baru saja terlihat sebuah MiG17 lepas landas dengan misi mengintai kapal perang Belanda di Teluk Kaimana. Pengintaian ini sehari sebelumnya telah dilakukan juga oleh pesawat B-25 Mitchell yang dikawal P-51 Mustang, namun tidak berhasil karena diganggu oleh pesawat Neptune Belanda. Read the rest of this entry »
MiG Family
April 17, 2011Sampai pertengahan 1950-an, diketahui AURI sudah.mempunyai 30 MiG-15 UTI yang tiba di Lanud Kemayoran dan Chekoslovakia sejak 14 Agutus 1958. Setahun kemudian disusul kedatangan 49 MiG-17 juga dan Chekoslovakia. Ketika ketegangan dengan Belanda semakin memuncak pada awal 1960, Pemerintah merasa masih perlu untuk menambah kekuatan udara agar mampu menggetarkan nyali lawan. Maka datanglah 10 MiG-19 dan makin lengkap dengan tibanya 24 MiG-21 pada tahun 1962.
Untuk menyambut kedatangan pesawat-pesawat baru dari Blok Timur ini, maka berdasarkan surat Keputusan Men/Pangau tahun 1962 yang berisi tentang pembentukan Skadron 12 sebagai pangkalan bagi MiG-19 di Kemayoran, Skadron 14 home base pesawat MiG-21F, dan Skadron 41/42 dengan pesawat Tu-16 di Madiun. Read the rest of this entry »
Diuber Javelin
April 17, 2011Lebih tepat di masa Dwikora lah awak Tu-16 merasakan ketangguhan Tu-16. Kala itu berkali kali pesawat ini dikejar pesawat tempur Inggris. Rupanya Inggris menyadap percakapan AURI di Lanud Polonia Medan dari Butterworth, Penang. “Mereka tahu kalau kami akan meluncur,” ujar Marsekal Muda (Pur) Syah Alam Damanik, penerbang Tu-16 yang sering mondar-mandir di selat Malaka. Damanik menuturkan pengalamannya di kejar Javelin pada tahun 1964. Damanik terbang dengan kopilot Sartomo, navigator Gani dan Ketut dalam misi kampanye Dwikora.
Pesawat diarahkan ke Kuala Lumpur, atas saran Gani. Tidak lama kemudian, dua mil dari pantai, Penang (Butterworth) sudah terlihat. Mendadak, salah seorang awak melaporkan bahwa dua pesawat Inggris take off dari Penang. Damanik tahu apa yang harus dilakukan. Read the rest of this entry »
Tu-16 Pembom Strategis Yang Menakutkan
April 17, 2011Meski sekarang sering dilecehkan, setidaknya TNI AU pernah merasakan menjadi yang terkuat tidak cuma di Asia Tenggara tapi bisa jadi di Asia. Sebagai perbandingan, ketika itu China, India, dan Australia belum punya pembom strategis atau jet tempur Mach 2. Hanya AS yang mengoperasikan pembom B-58 Hustler, Inggris dengan V bombernya, dan tentu Rusia sendiri. Khusus untuk Tu-16, selain Indonesia juga dioperasikan oleh Mesir.
Untuk saat itu, keberadaan Tu16 memang cukup menakutkan. Dengan jangkauan terbang hingga 7.200 km, kecepatan mencapai 1.050 km per jam, dan ketinggian terbang hingga 12.800 km, wajar saja AURI sangat disegani. Apalagi muatan born yang bisa dibawa mencapai 9.000 kg. Read the rest of this entry »
Era 1960-an, Ditakuti dan Masa Kejayaan
April 17, 2011Di era ini lah AURI tumbuh dan berkembang menjadi sebuah angkatan udara paling canggih dan menakutkan di belahan Bumi selatan. Kedatangan pesawat-pesawat buatan Uni Soviet dan sekutunya seperti MiG-21 Fishbed dan Tu-16 Badger yang kalau disejajarkan dengan era sekarang mungkin sepadan dengan mengoperasikan F-35 Lightning II dan B-2 Spirit (jika tidak dianggap berlebihan) itulah yang menempatkan AURI sebagai salah satu angkatan udara paling elite di dunia.
Ketika itu AU Australia dan AU Singapura atau negara lainnya di Kawasan ini masih inferior dibanding AURI, sehingga tidak jarang wilayah negara tetangga masuk ke dalam area latihan pemborn strategic AURI. Read the rest of this entry »
Bungkam Radio RMS
April 17, 2011Mengamuknya KNIL di Makassar awal Agustus, jika dicari benang merahnya. (mungkin) berkaitan dengan penyerangan stasiun radio (zenderpark) RMS di Kota Ambon oleh dua B-25 pada tanggal 4 Agustus 1950. Bagaimana jalan ceritanya?
Sebagaimana biasa di setiap konflik sampai ke tingkat paling radikal, perang, propaganda menjadi alat paling ampuh untuk menekan lawan. Menyadari itulah, RMS merebut stasiun pemancar RRI Ambon. Dengan leluasa RMS kemudian melempar isu-isu sensitif guna menarik simpati rakyat. Aksi “perang mulut” ini ditanggapi cepat oleh TM. Hingga suatu slang di awal bulan Agustus 1950, ruang operasi Lanud Kendari menerima perintah dari Mabes AURI untuk “mendiamkan” radio RMS. Read the rest of this entry »
DUET B-25 MITCHELL dan B-26 INVADER
April 17, 2011Kedua pembom warisan Perang Dunia II ini menghuni Skadron Udara 1 di Lanud Cililitan (sekarang Halim Perdanakusuma). Skadron berlambang Jongga (Kijang) melompat ini untuk pertama kali dipimpin oleh Letnan Udara PGO Noordraven, seorang perwira Indo-Belanda bekas ML.
Penetapan komandan ini dilakukan pada 29 April 1950. Anak buahnya hanya sehitungan jari yaitu Letnan Muda Udara I/ Caton Perwira RJ Ismail (pilot), Sersan Udara Z Pelmelay (teknisi), dan Sersan Udara Hasibuan (radio). Padahal jumlah B-25 Mitchell mencapai 24 unit, yang kemudian juga ditambah sejumlah pembom B-26 Invader, sangat tidak seimbang jika dibandingkan dengan jumlah kru. Read the rest of this entry »
You must be logged in to post a comment.